Ambon (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada Maret 2020 sebesar 97,62 atau turun sebesar 0,77 persen, dibanding Februari 2020 tercatat sebesar 98,38 persen.
“Penurunan terjadi karena penurunan it sebesar 0,80 persen melampaui penurunan ib yang tercatat sebesar 0,03 persen,” kata Kepala Bidang Statistik dan Distribusi BPS Maluku Jessica Eliziana Pupella dalam rilis berita resmi BPS Maluku tertanggal 1 Maret 2020 di Ambon, Rabu.
NTP seluruh subsektor mengalami penurunan: NTP subsektor hortikultura trun sebesar 2,15 persen, subsektor peternakan dan subsektor perikanan turun sebesar 1,31 persen, subsektor tanaman pangan turun sebesar 0,67 persen, dan NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat turun sebesar 0,12 persen.
Menurut Jessica, penurunan NTP subsektor perikanan disumbangkan oleh penurunan kelompok perikanan tangkap sebesar 1,28 persen dan perikanan budidaya sebesar 1,57 persen.
Komoditas pertanian yang mengalami penurunan harga di tingkat petani penyumbang terbesar penurunan di hortikultura; cabai rawit, cabai merah, tomat, jeruk, pisang, dan ketimun. Perikanan;rumput laut ikan keramba, ikan terbang, lobster, ikan kakap, dan ikan selar.Tanaman pangan ;gabah, ketela pohon, ketela rambat, dan kacang tanah. Perkebunan rakyat;cengkih, pala biji, dan kelapa.
Dia mengatakan, Provinsi Maluku mengalami deflasi perdesaan pada Maret 2020 sebesar 0,04 persen, urutan ke 19 dari 34 provinsi di Indonesia. Satu kelompok pengeluaran mengalami penurunan IKRT; kelompok makanan , minuman, dan tembakau sebesar 0,13 persen, sembilan kelompok pengeluaran mengalami peningkatan IKRT; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,49 persen.
Diikuti berturut-turut oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,45 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,44 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,27 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar lainnya sebesar 0,14 persen.
“Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,04 persen, serta kelompok transportasi, dan kelompok rekreasi,olahraga, dan budaya masing-masing 0,02 persen,” Ujarnya.
Satu kelompok pengeluaran tidak mengalami perubahan; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran.
Menurutnya, 10 komoditas dengan inflasi terbesar Maluku pada Maret 2020,yakni ikan layang, cabai merah, ikan cakalang, kacang panjang, tomat bua, ikan baronang, ikan beladak, cabai rawit, bawang merah, dan ikan selar.
NTP Maluku Maret 2020 :100,68 atau turun 0,87 persen dibanding Februari 2020 . NTP subsektor perikanan berada pada posisi tertinggi dengan capaian sebesar 106,44.