Ternate (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara (Malut) mencatat, Indeks Tendensi Konsumen (ITK) daerah ini pada triwulan IV-2019 sebesar 104,24, artinya kondisi ekonomi konsumen meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.
“Sedangkan, tingkat optimisme konsumen pada triwulan IV-2019 lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, karena membaiknya kondisi ekonomi yang dirasakan konsumen pada triwulan IV-2019 didorong oleh peningkatan pendapatan rumah tangga dengan nilai indeks sebesar 101,03 dan meningkatnya volume konsumsi barang/jasa dengan nilai indeks sebesar 104,46,” Kepala BPS Malut, Atas Perlindungan Lubis di Ternate, Kamis.
Sementara daya beli yang dilihat dari indeks pengaruh inflasi tidak berpengaruh terhadap tingkat konsumsi dengan nilai indeks sebesar 110,10 dengan niilai ITK Malut pada triwulan I-2020 diperkirakan sebesar 99,80, artinya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan yang akan datang diperkirakan akan menurun.
Selain itu, penurunan kondisi ekonomi pada triwulan I-2020 disebabkan adanya perkiraan penurunan rencana pembelian barang tahan lama dengan nilai indeks sebesar 90,84, sementara pendapatan rumah tangga meningkat dengan nilai indeks sebesar 104,91.
Dia mengatakan, untuk Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan IV-2019Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Provinsi Malut pada triwulan IV-2019 sebesar 104,24, artinya kondisi ekonomi konsumen meningkat dengan tingkat optimisme yang lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya.
Sedangkan, pengaruh inflasi terhadap tingkat konsumsi97,34110,10 dengan volume konsumsi bahan makanan, makanan jadi di restoran/rumah makan dan bukan makanan berupa pakaian, perumahan, pendidikan, transportasi, komunikasi, kesehatan, rekreasi.
Sementara daya beli yang dilihat dari indeks pengaruh inflasi tidak berpengaruh terhadap tingkat konsumsi dengan nilai indeks sebesar 110,10.
Dia menambahkan, untuk angka indeks kelompok makanan pada triwulan IV-2019 yang bernilai 103,70 menunjukkan peningkatan volume konsumsi dibandingkan triwulan sebelumnya.
“Peningkatan terjadi pada kedua sub kelompok yaitu sub kelompok bahan makanan sebesar 8,85 poin dan sub kelompok makanan jadi 25,84 poin bila dibandingkan triwulan sebelumnya,” katanya.
Begitu pula, kelompok non makanan di triwulan ini nilai indeksnya bernilai 104,68 yang berarti tingkat konsumsi non makanan masyarakat mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Peningkatan tertinggi terjadi pada sub kelompok pakaian sebesar 58,01 poin dibandingkan triwulan sebelumnya.