
Makassar (ANTARA) – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan memberikan pembekalan teknik motivasi interviewing (MI) kepada para dokter, psikolog, perawat, konselor, dan seluruh petugas layanan narkotika, psikotropika dan zat adiktif (Napza) RSUD Sayang Rakyat.
Kepala Seksi PLR Bidang Rehabilitasi BNNP Sulsel Bambang Wahyudin di Makassar, Jumat, mengatakan BNNP Sulsel akan terus melakukan edukasi dan memberikan pelatihan-pelatihan kepada tenaga-tenaga terampil baik rumah sakit maupun lembaga lainnya.
“Sasaran kita rumah sakit-rumah sakit dan lembaga-lembaga yang bergerak dibidang penyuluhan narkoba. Kita harus bersatu memerangi narkoba dan bagi yang sudah terpapar kita upayakan konselingnya,” ujarnya.
Ia mengatakan pemberian edukasi berupa pelatihan kepada para tenaga kesehatan maupun psikolog Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Rakyat milik provinsi Sulsel.
Bambang menyatakan tahapan persiapan layanan rehabilitasi anak dan intervensi psikososial di Lembaga Rehabilitasi Instansi Pemerintah Binaan RSUD Sayang Rakyat Provinsi Sulsel itu dibuka langsung oleh Direktur RSUD Sayang Rakyat, dr Siti Haeriyah.
Bambang Wahyuddin menjelaskan bahwa kegiatan bimbingan teknis terdiri dari pembekalan tentang Teknik Motivational Interviewing (MI) dalam proses intervensi bagi pecandu, korban dan penyalahguna narkotika.
Penerapan Cognitive Behavior Therapy (CBT) melalui penggunaan formulir pro and cons, analisis fungsional dan analisis trigger; serta tatalaksana layanan rehabilitasi bagi penyalahguna narkotika usia anak.
Sehingga peserta, kata dia, mendapatkan gambaran mengenai penggunaan teknik MI dan CBT dalam proses layanan rehabilitasi.
“Peserta akan memahami mengenai tatalaksana layanan rehabilitasi pada anak usia di bawah 18 tahun, peserta juga mendapat gambaran mengenai formulir dalam layanan rehabilitasi narkoba usia anak,” ucapnya.
Bambang juga mengharapkan agar peserta memahami dan mampu melakukan pengisian formulir screening cross cutting, Subca, Dast-A, dan form asesment T-ASI.