BMKG Ambon : Maluku – Malut miliki potensi kerawanan

Ambon (ANTARA) –
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Geofisika Kelas I Ambon, Sunardi, mengatakan, wilayah Maluku dan Maluku Utara memiliki potensi kerawanan bencana alam seperti gempa bumi tektonik serta tsunami.

“Maluku yang merupakan daerah kepulauan memiliki sejumlah potensi kerawanan diantaranya gempa,  tsunami, gelombang tinggi,” kata Sunardi saat menemui Kapolda Maluku Irjen Pol Refdi Andri di Ambon, Kamis.

Kedatangan Sunardi dan staf selain ingin bersilaturahim, sekaligus menyampaikan kondisi geografis wilayah Maluku dengan potensi kerawanannya.

“Khusus Maluku dan Maluku Utara ada subduksi aktif dan di atas Pulau Seram ada subduksi dari Utara ke Selatan,  di mana garis itu memanjang dan melintasi kepulauan Maluku,” ujarnya.

Menurut dia, subduksi Banda merupakan kerawanan pertama yang ada di Kepulauan Maluku.

Secara maritim wilayah Kepulauan Maluku sering terjadi gelombang tinggi dan bahkan ketinggiannya bisa sampai 6 meter. 

“Sering terjadi ombak besar bahkan ketinggiannya antara 2,5 sampai 6 meter dan untuk catatan hampir 200 kecelakaan laut sudah terjadi di Maluku sesuai laporan dari SAR,” ujar Sunardi.

Dia mengaku dengan potensi kerawanan tersebut, pihaknya dapat meningkatkan sinergitas dan membangun koordinasi secara langsung dengan jajaran Polda Maluku.

“Kami mau bekerja sama dengan Kapolda dan jajaran. Harapan kami stasiun BMKG bisa berkoordinasi dengan Polres setempat agar apabila terjadi sesuatu, maa  langsung disampaikan ke Kapolres, dan kami berharap Ke depan Polri dan BMKG semakin bersinergi,” harapnya.

Sementara Kapolda Refdi Andri, sebelum menyampaikan pandangannya yang sejalan dengan BMKG dan diharapkan pandangan seperti ini juga sama dengan pemerintah daerah dalam mengantisipasi potensi kerawanan yang ada.

“Semoga kita mempunyai pandangan yang sama dengan pemda sehingga apa yang diperbincangkan bisa diakomodir mitra kita,” harapnya. 

Mantan Kakorlantas Polri ini berharap adanya pemetaan jalur evakuasi sehingga berapa meter lokasi evakuasi dari atas permukaan laut bisa diketahui.

“Saya ingin ada pemetaan jalur evakuasi. Setiap jalur evakuasi harus ada beberapa meter di atas permukaan laut sehingga kita bisa tahu. Kami menyampaikan terima kasih sudah hadir di sini. Semoga semua yang dibicaran bermaanfaat,” tandasnya.

Untuk diketahui, dalam pertemuan itu, Kapolda didampingi Karo Ops, Karo Logistik, Direktur Binmas, Intelkam, Samapta, dan Polairud.

Turut hadir Kabid Dokkes Polda Maluku, Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, perwakilan Dansat Brimob dan perwakilan Direktur Lalulintas Polda Maluku.
 

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus (0 )