Mamuju Tengah, BERANDARAKYAT.com – Bertempat di Aula Rumah Makan Cahaya Batu-Batu (CBB) Tabolang, Kecamatan Topoyo, Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Mamuju Tengah adakan sosialisasi revolusi mental bagi ASN lingkup Pemkab Mamuju Tengah. Turut hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Mamuju Tengah, Muh Ramlie Shalawat, Kabid Pengadaan, Pemberhentian Informasi, Penilaian Kinerja Aparatur BKPP Mateng, Sadaruddin serta para perwakilan OPD setempat. Sosialisasi tersebut mengundang motivator dari Makassar, Prof. Dr. Gideon Tandirerung, MSc.D., PhD sebagai narasumber.
Muh Ramlie Shalawat yang hadir mewakili Bupati Mateng membuka kegiatan tersebut dengan rasa antusias. Menurutnya revolusi mental merupakan hal yang penting bagi sistem pemerintahan khususnya di Kabupaten Mamuju Tengah.
“Dengan adanya kegiatan ini, saya harap seluruh ASN di Mamuju Tengah bisa memiliki kualitas pelayanan yang selaras dengan keinginan Pemerintah pusat,” ujar Ramlie dalam pembukaannya.
Dalam materi sosialisasinya, Prof. Dr. Gideon Tandirerung, MSc.D., PhD menyampaikan bahwa revolusi mental sebagaimana yang telah dicanangkan oleh Pemerintah pusat memiliki tujuan salah satunya yakni untuk memperbaiki kualitas mental para abdi negara.
“Pembangunan sumber daya manusia merupakan prioritas utama (Presiden) Jokowi sehingga diharapkan mampu melahirkan SDM yang bekerja keras, dinamis, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta akan mengundang talenta-talenta Global untuk bekerjasama,” ujarnya.
Saat ditemui awak media berandarakyat.com usai menyampaikan materinya, Prof. Dr. Gideon juga memberikan pesan bagi Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah secara khusus.
“Produktifitas Kabupaten ini (Mamuju Tengah) akan meningkat, tapi itu bisa terjadi bila kita meningkatkan potensi-potensi yang ada dari sumber manusia yang ada sehingga menjadi keterampilan yang menghasilkan produksifitas di Kabupaten Mamuju Tengah,” pungkasnya.
Menurutnya, pemerintah harus terbuka dalam menggunakan sistem kompetensi untuk merekrut SDM didalam organisasi sehingga mampu melahirkan SDM yang berkompeten.
“Pemerintah harus melakukan keterbukaan, baik terbuka kepada masukkan, terbuka kepada dunia luar, terbuka kepada apa yang harus dilakukan untuk mengembangkan sumber daya manusia kita. Sehingga mereka mempunyai kompetensi untuk melakukan pekerjaan yang di kehendaki pemerintah, dan produktifitasnya bisa meningkat untuk kemajuan pemerintah itu sendiri,” tutupnya.
(Tukiman)