BI Papua optimistis pada akhir tahun inflasi dapat dikendalikan

admin

Jayapura (ANTARA) –

Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua optimistis akhir tahun inflasi setempat dapat dikendalikan hingga berada pada kisaran 5 persen.

 

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Juli Budi Winantya di Jayapura, Rabu, mengatakan tren kenaikan inflasi kini disebabkan oleh kenaikan harga pangan dimana Papua berada di urutan ke enam tertinggi di Indonesia dengan angkanya 7,27 persen.

 

“Namun kami melihat pergerakan komoditi-komoditi penyebab inflasi, harganya sudah cenderung menurun, seperti angkutan udara telah mengikuti arahan Presiden,” katanya.

 

Menurut Juli, tidak hanya harga angkutan udara, namun bahan pangan pada September juga mulai menurun. Untuk itu koordinasi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Papua sangat penting guna memastikan penurunan nanti dapat berlanjut sehingga inflasi di Papua tetap terkendali.

 

“Setelah koordinasi dengan provinsi, kami juga mendatangi kota-kota inflasi yakni Kota Jayapura, Kabupaten Merauke, dan Mimika, untuk membahas pengendalian inflasi berjalan baik,” ujarnya

 

Dia menjelaskan secara umum bahan pangan yang ada di Papua harus didatangkan dari luar, sehingga dibutuhkan kerja sama antardaerah dan dinas terkait perlu ditingkatkan. Pihaknya sedang mengidentifikasi potensi-potensi peningkatan produktivitas pertanian.

 

“Seperti di Kabupaten Merauke akan ada penanaman cabai dan bawang merah, kemudian Keerom dan juga Kota Jayapura sayur-sayuran serta menggerakkan menanam cabai di halaman rumah,” katanya lagi.

 

Dia menambahkan dalam gerakan pengendalian inflasi terdapat ada dua hal yang menjadi perhatian bersama, pertama terkait stabilitas harga dan kedua soal ketahanan pangan. Untuk itu pihaknya mengimbau agar masyarakat berbelanja secukupnya saja.

Tags

Related Post

Leave a Comment

Ads - Before Footer