Wamena (ANTARA) – Balai Besar Jalan dan Jembatan (BBJJ)Provinsi Papua mengatakan sekitar 26 kilometer jalan Trans Papua belum dibuka dan sekitar 4.000 jembatan perlu dibangun di provinsi tersebut.
Kepala Balai Besar Jalan dan Jembatan Provinsi Papua Osman Marbun dalam pemaparan kepada Anggota DPR RI Komisi V di Jayawijaya, Senin, mengatakan khusus jalan Trans Papua sebagian besar sudah terbuka atau terhubung.
“Ada lebih kurang 26 kilometer lagi jalan Trans Papua yang belum terbuka secara keseluruhan. Namun lebih banyak jembatan-jembatan yang harus kita bangun. Lebih kurang ada 4.000 titik jembatan,” katanya.
Khusus untuk jalan Trans Papua Wamena-Jayapura yang diminta DPR-RI agar kendaraan umum bisa melintas, ia mengatakan untuk itu perlu dilakukan perbaikan satu jembatan penghubung yang terputus dan kini perbaikannya sudah mencapai 80 persen.
“Jalan (Wamena-Jayapura) berhenti fungsinya karena jembatan sementara di kilometer 364 hanyut (Jembatan Yahuli). Sementara ditangani untuk permanen, mudah-mudahan bisa selesai Maret. Paling lambat bulan empat. Harapan kita bisa terselesaikan,” katanya.
Sebelum jembatan itu terputus, jalan Wamena-Jayapura sempat dibuka bagi umum dan masyarakat sehingga mereka bisa menikmati kebutuhan pokok dengan harga yang cukup murah dibandingkan sebelum adanya jalan Trans Papua. Namun untuk sementara ini jalan itu ditutup.
“Untuk fungsi jalan Trans Papua Jayapura-Wamena, kalau Jembatan Yahuli diselesaikan Maret berarti sudah bisa kita buka lagi,” katanya.
Dengan adanya jalan Trans Papua, menurut dia, masyarakat mulai berinvestasi untuk membeli kendaraan agar bisa memanfaatkan jalan tersebut.
“Dengan terbukanya Jalan Jayapura-Wamena, akan terlayani delapan kabupaten di wilayah pegunungan misalnya Yalimo, Jayawijaya, Tolikara, Mamberamo Tengah, Puncak Jaya, Nduga, Lanny Jaya” katanya.