Mamuju (ANTARA) – Anggota DPR-RI asal Provinsi Sulawesi Barat Suhardi Duka mempertanyakan kebijakan pemecatan tiga orang kepala lingkungan di Kelurahan Sinyonyoi, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, yang dinilainya sarat kesewenang-wenangan dalam kekuasaan.
Suhardi juga meminta agar pemerintah di Kabupaten Mamuju tidak menjadikan kekuasaannya untuk menekan masyarakat.
“Jangan jadikan kekuasaan untuk menekan, tetapi kekuasaan yang dimiliki pemerintah di Mamuju hendaklah untuk mengayomi masyarakat,” kata Suhardi Duka di Mamuju, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu menyusul dipecatnya tiga orang kepala lingkungan di Kelurahan Sinyonyoi oleh pihak kelurahan.
Menurut dia, tiga kepala lingkungan tersebut dipecat akibat membantu dirinya membagikan bahan makanan pokok kepada masyarakat di tengah mewabahnya virus corona baru atau COVID-19.
Pemecatan tiga kepala lingkungan itu diduga sebagai dampak politik akan digelarnya pilkada Kabupaten Mamuju tahun 2020.
Seperti diketahui putri Sulung Suhardi Duka, yakni Sutinah Suhardi akan maju di Pilkada Mamuju berhadapan dengan calon petahana yakni Habsi Wahid yang menjabat Bupati Mamuju saat ini.
Suhardi Duka yang juga ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) partai Demokrat Provinsi Sulbar membagikan bahan makanan pokok untuk ribuan masyarakat Mamuju.
Ia mengaku prihatin karena pemecatan kepala lingkungan oleh pemerintah di Mamuju, dapat membuat masyarakat terkotak kotak dan terpecah.
“Kami hanya membagikan sembako (bahan makanan pokok) untuk kepentingan masyarakat karena ini tanggun jawab sebagai wakil rakyat, namun berdampak pada masyarakat karena harus dipecat, karena kepentingan politik, itu tidak baik bagi demokrasi,” katanya.