Makassar (ANTARA) – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) optimistis pembangunan Pusat Logistik Berikat (PLB) yang dibangun di Makassar akan memperlancar distribusi barang atau logistik.
Ketua ALFI Sulselbar, Syaifuddin Saharudi Ipho di Makassar, Rabu, mengatakan PLB dan fasilitas Pengusaha Dalam Pusat Logistik Berikat (PDPLB) yang pertama dibangun di Sulsel itu juga menjadi bentuk harmonisasi seluruh instansi terkait yang bertujuan untuk mewujudkan logistik, terkhusus logistik yang efisien.
“PLB dan fasilitasnya PDPLB ini akan mewujudkan logistik yang efisien. Ini juga menjadi bentuk sinergitas dan harmonisasi seluruh stakeholder dalam mewujudkan logistik efisien,” ujarnya.
Syarifuddin mengatakan, konsep yang akan diterapkan dalam PLB nantinya juga memudahkan para pelaku usaha terkhusus importir sehingga lebih menopang lalu lintas niaga, importasi dan logistik di Makassar serta wilayah timur secara luas.
“Ini adalah bentuk pemerataan dan keseimbangan barang impor. Selama ini kan hanya terkonsentrasi di Jakarta dan Surabaya, maka keberadaan PLB ini akan mulai mengurai lalulintas niaga,” katanya.
Dia menyatakan, PLB dan fasiltas PDPLB yang dibangun oleh Sumishp Global Logistic serta Ampat Yasa Intermoda di Kawasan Industri Makassar (KIMA) ini sangat berpeluang memangkas biaya logistik di wilayah timur.
Sebelumnya, pembangunan PLB dan PDPLB mendapat dukungan dari Bea Cukai Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) yang juga menjadi otoritas yang memegang mandatori atas PLB di Tanah Air.
Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kanwil Sulbagsel, Gatot Hartono menjelaskan bahwa kedua fasilitas tersebut merupakan yang pertama kalinya di Indonesia bagian timur sebagai antisipasi maraknya pertumbuhan bisnis melalui perdagangan elektronik.
“Pemanfaatan teknologi digital membuat sistem pengiriman barang menjadi mudah dan cepat, termasuk menyangkut lintas batas kepabeanan, distribusi, serta logistik barang,” ujarnya.
Dia menyebutkan, PLB itu juga telah menerapkan konsep PLB Generasi II untuk mendukung industri, ekonomi digital, ketahanan nasional, distribusi dan hub logistik, dan industri kecil dan menengah, di wilayah timur.
Adapaun PLB sebagai supporting industry, digital economy, PLB industri besar, PLB IKM, PLB HUB Cargo, PLB e-commerce, PLB barang jadi, PLB bahan pokok, PLB floating storage dan PLB ekspor barang komoditas.
Gatot berharap layanan fasilitas ini dapat menjadikan kegiatan niaga daring lintas batas di Indonesia Timur semakin berkembang khususnya di Makassar.
Dia berharap, fasilitas PLB dan PDPLB ini akan membawa dampak ekonomi yang positif, yaitu timbulnya kegiatan ekonomi lainnya dari sisi penerimaan bea masuk dan pajak juga pasti berkembang dikarenakan adanya transparansi barang-barang yang diimpor ke Indonesia Timur baik dari sisi jumlah, jenis, dan juga harga.
“Bea Cukai telah memberi banyak fasilitas demi kesejahteraan industri. Dengan keberadaan PLB dan PDPLB ini tentunya juga akan mampu menambah penerimaan negara dari sektor bea masuk dan PDRI,” ungkap Gatot.