Ambon (ANTARA) – Sebanyak 56 pelaku perjalanan yang tiba di Kota Ambon, provinsi Maluku dengan KM. Nggapulu pada Minggu (29/3) malam masih menjalani karantina, guna mengantisipasi penularan virus COVID-19.
“Mereka dikarantina di balai Diklat Pertanian dan balai diklat Keagamaan, Kementerian agama di Desa Waiheru, kecamatan Teluk Ambon,” kata Ketua Gugus Tugas Pencepatan Penanganan COVID-19 Maluku, Kasrul Selang di Ambon, Senin.
Dia mengatakan, KM. Nggapulu dengan rute Jakarta – Surabaya – Makassar – Bau-Bau dan tiba di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Minggu (29/3) malam, tercatat menurunkan 429 orang penumpang.
Berdasarkan hasil pemeriksaan secara ketat diketahui 258 orang memiliki indentitas berupa kartu tanda penduduk (KTP) warga Maluku, sedangkan sisanya 171 orang tidak memiliki identitas dan maupun memiliki KTP luar Maluku.
Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan berupa pengecekan suhu tubuh, 171 orang penumpang yang baru tiba tersebut kemudian diangkut ke dua balai diklat tersebut untuk menjalani proses karantina dan isolasi.
“Namun ternyata setelah pengecekan berulang, ternyata sebagian besar dari 171 orang tersebut adalah juga warga Maluku, terutama dari tiga kabupaten di Pulau Seram serta Pulau Buru, dan mereka telah kembali ke daerah asalnya,” katanya.
Pihaknya telah meminta tim gugus tugas di kabupaten tujuan untuk membantu mengawasi perkembangan kesehatan serta proses karantina mandiri selama 14 hari di rumah masing-masing.
Sedangkan 56 pelaku perjalanan yang tersisa, menurut Kasrul, 40 orang diantaranta dikarantina di balai Diklat keagamaan dan sisanya 16 orang di balai Diklat Pertanian.
“Mereka memiliki KTP sebagai orang luar Maluku, dan berkunjung ke Ambon karena akan bekerja di Bula, kabupaten Seram Timur, tetapi karena perusahaannya sedang ditutup, jadi kemungkinan mereka akan kembali ke daerah asalnya,” ujarnya.
Dia mengakui saat ini pihaknya melakukan pengawasan ekstra ketat pada setiap setiap pintu masuk di Kota Ambon, baik bandara maupun pelabuhan laut, mengingat arus penumpang mulai meningkat sehubungan libur Bulan Suci Ramadhan
Kasrul yang juga Sekda Maluku juga membenarkan salah seorang pelaku perjalanan dari Surabaya, Jawa Timur tujuan Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) yang tiba di Bandara Internasional Pattimura pada Sabtu (28/3), juga sementara menjalani karantina di Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Pemprov Maluku di Wailela, kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon.
Pria asal Surabaya tersebut bersama 41 orang temannya tiba di Ambon dengan pesawat Lion Air JT890, namun saat hendak menuju Saumlaki dengan penerbangan lanjutan Wings Air IW1516, suhu tubuhnya terpantau 38,8 derajat.
Petugas Kesehatan Bandara Pattimura Ambon, kemudian menangani kondisi kesehatannya, tetapi dinyatakan tidak bisa melanjutkan penerbangan ke Saumlaki karena diduga terinfeksi COVID-19. Ia kemudian dirujuk ke RST Ambon.
Sedangkan 41 orang temannya melanjutkan perjalanan menuju Saumlaki dan mereka merupakan tenaga kerja dari PT. Matra Naluri Muda Surabaya yang mengerjakan pembangunan Dermaga TNI AL Pangkalan Saumlaki Tahap II.
“41 temannya juga sudah dikarantina di Lanal Saumlaki dan kondisi kesehatan mereka terus dipantau oleh petugas kesehatan,” tandasnya.